Jakarta – Mantan Juara Kelas Ringan UFC Khabib Nurmagomedov pernah terbang dengan maskapai murah di AS hanya untuk mengunjungi restoran Pakistan favoritnya di San Francisco sebelum tutup malam itu.
Penerbangan itu menjadi viral setelah awak kabin memintanya untuk pindah dari kursi baris pintu keluar. Khabib Nurmagomedov akhirnya diturunkan dari pesawat karena menolak mematuhi arahan petugas.
Dilansir dari DailyMail, Selasa (29/7/2025) Khabib akhirnya berbagi cerita soal kejadian ini saat tampil di podcast bersama pembawa acara Adam Zubayraev minggu kemarin.
Bintang UFC itu mengatakan mengunjungi Chutney di San Francisco sejak 2012 dan makan di sana setiap kali ia berada di kota itu.
Ia menggambarkannya sebagai restoran Pakistan, tetapi situs web Chutney mengatakan itu adalah restoran India-Pakistan.
Nurmagomedov, yang kini pensiun setelah kariernya yang gemilang dengan 29 kemenangan beruntun, viral pada Januari setelah penumpang dalam penerbangan Frontier Airlines mengunggah video dirinya diminta untuk pindah tempat duduk.
Karena menduga kurangnya kemampuan dalam berbahasa Inggris, ia tidak dapat mengoperasikan pintu keluar darurat. Awak pesawat berulang kali memintanya untuk pindah dan kemudian meminta petugas keamanan untuk mengeluarkannya dari pesawat.
“Saya mengerti bahasanya, saya tahu cara membantu,” dalam sebuah klip yang diunggah ke Instagram.
Insiden tersebut memicu kecaman luas dan dianggap oleh banyak orang sebagai xenofobia. Nurmagomedov sendiri hanya menyebut para awak kabin kasar dan meminta mereka untuk bersikap baik kepada penumpang.
Dalam podcast tersebut, ia mengungkapkan alasan berada di penerbangan itu pada awalnya adalah untuk tiba di San Francisco tepat waktu agar dapat makan di Chutney sebelum tutup pukul 22.00.
Ia bercerita tentang bagaimana seorang teman yang menemaninya awalnya enggan terbang di kelas ekonomi, tetapi akhirnya setuju setelah dipaksa. Kursi di baris pintu keluar, kata Nurmagomedov, dipilih secara khusus karena ia membutuhkan ruang kaki ekstra.
Berasal dari wilayah Dagestan di Rusia yang mayoritas Muslim, ia mengatakan dirinya paling menikmati hidangan dari negara asalnya, tetapi ketika berbicara tentang makanan asing, ia tak pernah bosan dengan hidangan Pakistan.